Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesBotsEarnCopy
Airdrop vs ICO: Mana yang Diam-diam Mengubah Nilai Token?

Airdrop vs ICO: Mana yang Diam-diam Mengubah Nilai Token?

BlockchainmediaBlockchainmedia2024/10/31 18:33
Oleh:| Syofri Taka

Dalam dunia kripto, strategi peredaran token seperti airdrop dan ICO (Initial Coin Offerings) memiliki dampak yang besar terhadap dinamika pasar serta nilai suatu token.

Meskipun kedua metode ini sama-sama digunakan untuk memperkenalkan dan mendistribusikan token, pendekatan serta efeknya terhadap pasar kripto sangat berbeda.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana airdrop dan ICO memengaruhi suplai atau pasokan token, dinamika harga, serta dampak lainnya yang relevan bagi komunitas dan investor.

Airdrops vs ICO: Mari Mengenal Keduanya 

Airdrops adalah distribusi token secara gratis, seringkali bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek, memberikan apresiasi kepada pengguna awal, atau mendorong keterlibatan komunitas.

Sementara itu, ICO (Initial Coin Offerings) adalah mekanisme penggalangan dana dengan cara menjual token pada tahap awal proyek. Dana yang diperoleh dari ICO memungkinkan pengembang untuk membangun visi proyek mereka dengan dukungan modal yang diperlukan.

Menurut Tokenomist , airdrop dan ICO mencerminkan pendekatan berbeda dalam memposisikan token di pasar, yang masing-masing membawa keuntungan dan risiko tersendiri bagi proyek serta investor.

Dampak Airdrop terhadap Suplai dan Harga Token

Airdrop memiliki dampak signifikan pada suplai token di pasar, sering kali memicu tekanan inflasi dan volatilitas harga. Dengan memperkenalkan token dalam jumlah besar secara tiba-tiba, suplai token yang beredar akan meningkat drastis.

Hal ini biasanya menciptakan tekanan inflasi, yang bisa mendorong harga token menjadi lebih rendah.

Di sisi lain, sentimen pasar terhadap airdrop biasanya positif di awal, di mana komunitas merasa antusias dan banyak orang tertarik pada token yang didistribusikan.

Namun, begitu penerima airdrop mengklaim token mereka, sering kali terjadi penjualan massal yang dapat menurunkan harga token secara signifikan.

Sebagai contoh, airdrop dari proyek Scroll sempat diperdagangkan pada harga US$1,40, tetapi setelah token diambil dan dijual oleh para penerima, harganya turun menjadi US$0,77. Ini menggambarkan volatilitas yang umumnya terjadi setelah pelaksanaan airdrop.

Dampak ICO terhadap Suplai dan Harga Token

Dalam konteks ICO, suplai token biasanya diatur dengan mekanisme distribusi yang lebih terkendali, misalnya dengan jadwal pelepasan token secara bulanan atau triwulanan.

Mekanisme ini dapat menstabilkan suplai pada tahap awal, tetapi potensi tekanan jual tetap ada saat investor awal memutuskan untuk menjual kepemilikan mereka. Hal ini dapat menyebabkan harga mengalami tekanan turun dan memengaruhi sentimen pasar terhadap proyek tersebut.

Selain itu, ICO dapat memunculkan permintaan awal yang tinggi terhadap token, yang sering kali mendorong valuasi token pada tahap awal.

Namun, ketika pelepasan token berikutnya dilakukan, pasokan yang bertambah bisa berdampak pada harga, kadang memicu tekanan harga yang berdampak pada sentimen investor jangka panjang.

Perbedaan Utama dalam Hal Ekonomi Token

Airdrop dan ICO juga berbeda dalam aspek ekonomi token, terutama terkait mekanisme vesting dan lockup.

Pada ICO, token yang didistribusikan sering kali memiliki periode lockup untuk mengurangi tekanan jual awal, sedangkan airdrop jarang menerapkan pembatasan semacam ini, yang menyebabkan airdrop cenderung lebih volatil.

Risiko juga terlihat dalam aspek tata kelola (governance). Airdrop yang mendistribusikan token ke basis pengguna yang luas menciptakan ketidakpastian dalam keputusan tata kelola karena sulitnya memprediksi hasil voting yang berpotensi bervariasi secara luas.

Sebaliknya, ICO sering kali memiliki struktur kepemilikan yang lebih terkonsolidasi di kalangan investor awal, sehingga pengambilan keputusan cenderung lebih terkendali.

Untuk menangani risiko inflasi, beberapa proyek telah menerapkan strategi seperti mekanisme burn token atau insentif staking yang bertujuan untuk menjaga nilai token dan mendorong kepemilikan jangka panjang.

Dengan adanya mekanisme ini, token yang diperoleh dari airdrop tidak hanya digunakan sebagai alat perdagangan jangka pendek, tetapi juga mendukung stabilitas nilai token dalam jangka panjang.

Baik airdrop maupun ICO adalah strategi penting dalam dunia kripto, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan dalam mendorong keterlibatan komunitas dan membangun nilai proyek.

Airdrop membawa risiko volatilitas yang lebih tinggi karena tidak adanya pembatasan pada distribusi token, sementara ICO memiliki mekanisme kontrol yang lebih ketat terhadap suplai token, meskipun tetap rentan terhadap penjualan oleh investor awal. [st]

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!

Kamu mungkin juga menyukai

Hong Kong izinkan staking kripto untuk platform berlisensi dan ETF seiring persaingan global semakin memanas

Ringkasan Cepat FSC Hong Kong merilis panduan pada hari Senin untuk VATP dan ETF berlisensi yang ingin menawarkan layanan staking. Panduan staking ini merupakan bagian dari peta jalan kripto terbaru Hong Kong.

The Block2025/06/12 13:41
Hong Kong izinkan staking kripto untuk platform berlisensi dan ETF seiring persaingan global semakin memanas

Pasar stablecoin AS bisa melampaui proyeksi $2 triliun pada akhir 2028 menurut Menteri Keuangan Bessent

Ringkasan Cepat Bessent menyatakan dalam sebuah sidang Senat bahwa pasar stablecoin dolar AS diperkirakan akan melampaui $2 triliun pada tahun 2028, asalkan ada dukungan legislatif. Pada hari Rabu, Senat AS memberikan suara untuk melanjutkan RUU stablecoin GENIUS, membawa RUU tersebut semakin dekat ke tahap pemungutan suara akhir.

The Block2025/06/12 10:57
Pasar stablecoin AS bisa melampaui proyeksi $2 triliun pada akhir 2028 menurut Menteri Keuangan Bessent

ETF Ethereum Spot menarik dana sebesar $240 juta, melampaui arus masuk harian ETF Bitcoin sebesar $164 juta

Ringkasan Singkat ETF ETH spot di AS mencatat arus masuk bersih total sebesar $240 juta pada hari Rabu, melampaui arus masuk ke ETF BTC. Hari Rabu menandai hari ke-18 berturut-turut arus masuk bersih bagi ETF ETH. Analis mengaitkan arus masuk ini dengan diskusi regulasi yang positif terkait DeFi dan stablecoin, serta efek limpahan dari bitcoin.

The Block2025/06/12 10:57
ETF Ethereum Spot menarik dana sebesar $240 juta, melampaui arus masuk harian ETF Bitcoin sebesar $164 juta

Plasma menggandakan batas depositnya, menegaskan tengah membidik penjualan publik senilai $50 juta dengan valuasi penuh $500 juta

Pengguna yang menyetorkan stablecoin ke dalam vault Plasma dapat memperoleh hak untuk membeli token Plasma, XPL. Perusahaan menyatakan bahwa mereka menaikkan batas setoran untuk memberikan kesempatan lagi kepada anggota komunitas yang melewatkan pembukaan pertama.

The Block2025/06/12 10:57
Plasma menggandakan batas depositnya, menegaskan tengah membidik penjualan publik senilai $50 juta dengan valuasi penuh $500 juta