Perusahaan fintech Inggris Revolut mengalami konflik dengan mantan karyawan terkait masalah pajak atas hadiah saham
Menurut berita dari TechFlow, pada 21 Desember, Financial Times melaporkan bahwa perusahaan fintech Inggris, Revolut, terlibat dalam perselisihan dengan beberapa mantan karyawannya. Perselisihan ini bermula ketika para karyawan tersebut menghadapi beban pajak yang tinggi setelah menggunakan penghargaan saham, dan mereka merasa bahwa informasi yang sebelumnya diterima tidak konsisten dengan hasil akhir perlakuan pajak, sehingga menimbulkan perbedaan persepsi dan ekspektasi pajak. Konflik ini berkaitan dengan pengaturan dan cara komunikasi Revolut mengenai pajak saat karyawan keluar atau mencairkan saham. Saat ini, kedua belah pihak memiliki perbedaan pendapat tentang bagaimana menangani masalah pajak terkait.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Berita trending
LainnyaHarker dari Federal Reserve: Tidak ada kebutuhan untuk penurunan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, lebih khawatir tentang inflasi yang tetap tinggi
Hamak dari Federal Reserve: Setelah penurunan suku bunga berturut-turut, tidak perlu menyesuaikan suku bunga lagi untuk saat ini, setidaknya dipertahankan hingga musim semi.
