Analis makro terkenal: Pelonggaran likuiditas memerlukan pencetakan uang tingkat nuklir, bearish terhadap bitcoin dalam jangka pendek
BlockBeats melaporkan, pada 20 Desember, pendiri Forest for the Trees sekaligus analis makroekonomi Luke Gromen menyatakan dalam podcast "The Monetary Matters Network" bahwa dirinya sejak lama sangat optimis terhadap bitcoin. Sejak akhir 2022 dan awal 2023, ia membeli sebagian besar posisinya dengan harga di bawah 30.000 dolar AS dan terus memegangnya hingga sekarang, tanpa pernah menjual. Namun, saat ini ia telah beralih menjadi bearish jangka pendek terhadap bitcoin, dengan alasan sebagai berikut:
1. Pergerakan bitcoin masih sangat berkorelasi dengan saham teknologi. Namun, bottleneck persaingan AI di masa depan terletak pada listrik, bukan semikonduktor, sehingga prospek pergerakan bitcoin dan saham teknologi tidak terlalu optimis.
2. Bitcoin belum menunjukkan breakout dibandingkan emas. Sedangkan lingkungan likuiditas di masa depan adalah "kecuali ada pencetakan uang tingkat nuklir, maka akan terjadi pengetatan."
3. Komputasi kuantum menjadi ancaman bagi bitcoin. "Ini mungkin akan menjadi masalah dalam 2 hingga 9 tahun ke depan."
Luke Gromen menekankan bahwa pergerakan perusahaan Tether adalah faktor yang sangat layak diperhatikan, karena mereka baru-baru ini berinvestasi di AI dan emas. Posisi emas di neraca mereka lebih besar daripada posisi bitcoin. Semua hal ini patut dicermati.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Seorang anggota parlemen Korea Selatan mendesak pemerintah untuk mempercepat legalisasi dan adopsi stablecoin
ETF Bitcoin spot Amerika Serikat mencatat arus keluar bersih sebesar 497,1 juta dolar AS minggu ini.
