Financial Times: Stablecoin akan mengalami "supercycle" dalam lima tahun ke depan dan membentuk kembali industri perbankan
Menurut laporan Financial Times yang dikutip oleh ChainCatcher, para ahli teknologi memprediksi bahwa stablecoin berbasis blockchain akan memicu "supercycle" dalam lima tahun ke depan, dengan kemungkinan munculnya lebih dari 100 ribu sistem pembayaran semacam itu di seluruh dunia, yang akan memaksa sistem keuangan untuk melakukan restrukturisasi secara fundamental.
Stablecoin mengancam basis simpanan dan kemampuan penyediaan kredit bank tradisional, karena stablecoin hanya memfasilitasi pembayaran dan bukan kredit. European Central Bank khawatir akan kehilangan kedaulatan dan mempercepat peluncuran mata uang digital. Bank komersial pun melakukan perlawanan dengan mengubah simpanan tradisional menjadi "deposit token". CEO Lloyds Bank, Charlie Nunn, menyatakan bahwa penggabungan dengan AI dapat mendesain ulang layanan keuangan.
JPMorgan memproses pembayaran tokenisasi harian sekitar 5 miliar dolar AS, yang masih kecil dibandingkan pembayaran utama sebesar 15 triliun dolar AS. Namun, simpanan bank yang ditokenisasi memiliki keunggulan: transfer 24/7 tanpa perlu bank koresponden, dilindungi anti pencucian uang, didukung oleh bank sentral, dapat membayar bunga, serta mendukung otomatisasi smart contract. Hal ini diharapkan dapat mempertahankan keunggulan regulasi dalam menghadapi persaingan stablecoin.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Grayscale mentransfer sekitar 957 ETH dan 103 BTC ke sebuah bursa
Bhutan bekerja sama dengan Cumberland untuk membangun infrastruktur aset digital
Bitwise mengajukan dokumen revisi untuk Hyperliquid ETF-nya, kemungkinan akan segera terdaftar
