Di tengah kejatuhan pasar kripto, dompet Bitcoin milik Tether kembali menambah 961 Bitcoin, senilai sekitar 100 juta dolar AS, berita ini bagaikan cahaya di tengah pasar yang anjlok.
Saat harga Bitcoin kembali turun di bawah angka 100 ribu dolar AS pada awal November dan seluruh pasar kripto dilanda kepanikan, penerbit stablecoin terbesar di dunia, USDT, yaitu Tether, diam-diam menyelesaikan akumulasi besar Bitcoin.
Di tengah kepanikan pasar, investor institusi dan investor ritel menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini mungkin mengungkap petunjuk kunci arah masa depan pasar kripto.
I. Penurunan Pasar: Bitcoin Kehilangan Level 100 Ribu
Pada awal November, pasar mata uang kripto mengalami pukulan berat. Harga Bitcoin sempat turun di bawah 101 ribu dolar AS, mencatat titik terendah sejak Juni.
● Ini bukan kali pertama pasar mengalami koreksi besar belakangan ini. Pada 11 Oktober, aset kripto juga sempat anjlok, saat itu Bitcoin turun dari 122.3 ribu dolar AS hingga menembus 110 ribu dolar AS, dengan penurunan mencapai 9%.
● Dalam 30 hari terakhir, kepemilikan Bitcoin oleh pemegang jangka panjang berkurang bersih sebanyak 405 ribu BTC. Berdasarkan harga rata-rata selama periode tersebut, total nilai Bitcoin yang dijual ini melebihi 40 miliar dolar AS.
● Kepanikan pasar menyebar, menyebabkan 479 ribu orang mengalami likuidasi dalam dua hari pada 4-5 November, dengan total nilai likuidasi mencapai 2.055 miliar dolar AS, di mana posisi long menyumbang 80% dari total.
II. Kepemilikan Tether: Cadangan Bitcoin yang Tumbuh Stabil
Di tengah gejolak pasar, Tether tetap konsisten menjalankan strategi akumulasi Bitcoin-nya.
● Menurut pemantauan analis on-chain AiYi, Tether baru-baru ini menarik 961 Bitcoin dari Bitfinex, senilai sekitar 100 juta dolar AS, dan mentransfernya ke alamat cadangan Bitcoin mereka.
● Setelah transaksi ini, alamat cadangan Bitcoin milik Tether kini memegang 86.335 BTC, senilai sekitar 9.75 miliar dolar AS, menjadikan alamat ini dompet terbesar keenam di jaringan Bitcoin.
● Tether mulai menerapkan strategi cadangan Bitcoin sejak Mei 2023, memutuskan untuk secara rutin mengalokasikan 15% dari laba perusahaan untuk membeli Bitcoin. Strategi ini dijalankan secara konsisten di berbagai kondisi pasar.
III. Diferensiasi Institusi: Ritel Mundur, Institusi Masuk
Saat ini pasar menunjukkan fenomena diferensiasi yang menarik: investor ritel panik keluar, sementara investor institusi tetap masuk secara stabil.
● Kepala Investasi Bitwise, Matt Hougan, menyatakan bahwa kondisi saat ini lebih mendekati dasar siklus, bukan awal dari bear market panjang yang baru. Penilaiannya didasarkan pada logika inti: ritel mundur, institusi justru menambah posisi.
● Diferensiasi dalam sentimen dan struktur dana ini adalah fenomena paling inspiratif di siklus saat ini. Investor ritel berada di tahap "keputusasaan ekstrem", dengan likuidasi leverage yang sering dan sentimen jual yang meningkat. Sementara itu, investor institusi dan penasihat keuangan tetap optimis, terus menambah Bitcoin dan aset kripto utama melalui saluran ETF.
● Perusahaan manajemen aset VanEck dalam laporan tinjauan bulanan kripto Oktober mengonfirmasi bahwa meski pasar bergejolak, treasury aset digital terus menambah kepemilikan. Untuk Ethereum dan Solana, Oktober adalah salah satu bulan dengan akumulasi terbesar sepanjang tahun.
IV. Tujuan Strategis: Strategi Cadangan Bitcoin Tether
Akumulasi Bitcoin oleh Tether bukanlah aksi spekulasi jangka pendek, melainkan bagian dari strategi cadangan jangka panjang mereka.
● Sejak Mei 2023, Tether mengumumkan akan secara rutin mengalokasikan 15% dari laba bersih untuk membeli Bitcoin. Strategi ini memungkinkan mereka mengakumulasi Bitcoin secara sistematis, bukan mencoba timing pasar.
Strategi akumulasi disiplin ini sangat kontras dengan perilaku spekulatif yang mencoba membeli di harga rendah dan menjual di harga tinggi.
● Tether memandang Bitcoin sebagai bagian penting dari cadangan stablecoin mereka, berbeda dengan penerbit stablecoin lain yang umumnya mengandalkan aset tradisional sebagai cadangan.
● Di tengah ketidakpastian pasar keuangan tradisional, narasi Bitcoin sebagai "emas digital" terus mendapat perhatian, dan langkah Tether ini pada dasarnya merupakan bentuk kepercayaan pada Bitcoin sebagai alat penyimpan nilai.
V. Tren Industri: Transparansi dan Kepatuhan Menjadi Arah Perkembangan
Gejolak pasar saat ini mendorong seluruh industri mata uang kripto menuju arah yang lebih transparan dan patuh regulasi.
● Pada tahap diferensiasi pasar, peran bursa sebagai pusat utama sedang didefinisikan ulang: bursa tidak lagi sekadar tempat mempertemukan transaksi, melainkan titik temu sistem regulasi, kustodian aset, pengungkapan cadangan, dan isolasi risiko.
Pendorong pasar kini beralih dari dominasi sentimen menuju dominasi struktur.
● Dulu, ciri utama pasar kripto adalah "kemakmuran yang digerakkan oleh narasi", di mana kenaikan harga mendorong spekulasi, dan spekulasi memperkuat narasi.
● Saat ini, narasi mulai surut dan sentimen telah dibersihkan, yang tersisa adalah masuknya modal institusi secara perlahan. Masuknya institusi biasanya disertai standar yang lebih tinggi, termasuk keamanan kustodian aset, kepatuhan lingkungan perdagangan, dan penilaian terhadap stabilitas platform.
Ini berarti logika persaingan ekosistem kripto kini beralih dari "siapa yang bisa bercerita lebih menarik" menjadi "siapa yang bisa menyediakan infrastruktur yang lebih andal".
VI. Prospek Pasar: Membangun Kepercayaan Jangka Panjang
Meski volatilitas jangka pendek meningkat, perilaku banyak institusi menunjukkan bahwa mereka tetap percaya pada prospek jangka panjang mata uang kripto.
● Selain Tether, perusahaan publik seperti MicroStrategy juga terus mengakumulasi Bitcoin. Laporan VanEck menunjukkan bahwa pada Oktober, akumulasi Ethereum dan Solana oleh treasury aset digital adalah yang terbesar sepanjang tahun.
● Pada saat yang sama, permintaan pasar terhadap "solusi privasi terpercaya" tampaknya mulai meningkat kembali, dan bidang teknologi privasi sedang diam-diam mengalami revolusi.
● Pembentukan dasar pasar tidak pernah sekadar soal harga, melainkan soal rekonstruksi sistem kepercayaan. Ketika harga anjlok dan sentimen mencapai titik terendah, yang benar-benar menentukan apakah pasar bisa pulih adalah kepercayaan ulang para pelaku terhadap keamanan sistem dan keandalan aturan.
Saat ini, Tether memegang 86.335 Bitcoin, yang jika dihitung dengan harga pasar saat ini bernilai sekitar 9.75 miliar dolar AS. Cadangan besar ini tidak hanya memperkuat posisinya sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar, tetapi juga mengirimkan sinyal penting ke pasar: perusahaan yang paling memahami mekanisme stablecoin, secara konsisten menginvestasikan 15% dari laba besarnya ke Bitcoin.
Pada akhirnya, sentimen pasar akan berlalu, dan arus masuk dana institusi yang berkelanjutan, serta perkembangan industri menuju transparansi dan kepatuhan, adalah fondasi sejati untuk membangun kepercayaan jangka panjang pasar.



