Bitcoin Menunjukkan "Red October" Pertama Sejak 2018

RED October pertama sejak 2018 untuk #Bitcoin.

NOVEMBER HARUS BULLISH! pic.twitter.com/byyi8ScB4u

— Crypto Rover (@cryptorover) November 3, 2025

Menurut CoinGlass, Bitcoin mencatat pengembalian -3,6 persen pada Oktober 2025, menjadi bulan negatif pertama tahun ini, dan Oktober negatif kedua dalam enam tahun terakhir. Secara tradisional, Oktober adalah salah satu bulan paling bullish dalam sejarah Bitcoin dengan beberapa tahun pengembalian dua digit yang stabil, seperti +27,7% pada 2020, +39,9% pada 2021, dan +10,7% pada 2024. Oktober merah 2025 kini menjadi semacam pengecualian dalam tren kekuatan selama satu dekade.

Berdasarkan data TradingView, tren penurunan awal Bitcoin disebabkan oleh likuidasi besar-besaran sebesar dua ratus miliar dolar pada 10 Oktober, salah satu yang terbesar dalam sejarah pasar kripto. Pemulihan tersebut menghapus posisi over-leverage dan menantang Bitcoin pada rata-rata pergerakan 50-minggu.

Meskipun terjadi penurunan, Bitcoin mampu bertahan di atas kisaran $100.000 yang menjadi bukti adanya akumulasi besar di level tersebut. Analis menjelaskan tren penurunan ini sebagai aksi ambil untung dan pendinginan pasar jangka pendek, bukan pembalikan tren jangka panjang.

Data Masa Lalu Menunjukkan November yang Bullish

Menurut statistik CoinGlass, November telah lama menjadi bulan yang baik untuk pemulihan Bitcoin, dan telah mencatat pengembalian positif dalam 8 dari 12 tahun terakhir. Bitcoin memiliki rata-rata kenaikan +4,25% di bulan November, dan median +8,81%. Bahkan kenaikan terkecil seperti +8,8% pada 2023 dan +0,56% pada 2024 menunjukkan bahwa November secara historis cenderung memberikan pengembalian bullish setelah Oktober yang tidak stabil.

Analis pasar juga membagikan optimisme dari @CryptoRover dengan memprediksi bahwa pada bulan November, Bitcoin akan menembus batas atas zona resistensi di 120.000 dengan asumsi kondisi ekonomi secara keseluruhan mendukung. Indikator makro juga mendukung terjadinya rebound. Crypto Fear and Greed Index yang sempat masuk zona ketakutan setelah koreksi Oktober mulai pulih. Sementara itu, lingkungan likuiditas di pasar global masih positif karena pelonggaran moneter dan ekspansi kuantitatif terus menciptakan suasana risk-on bagi aset kripto. Hal ini mengindikasikan bahwa aksi harga Bitcoin dapat stabil lebih cepat dibandingkan resesi sebelumnya, yang konsisten dengan data musiman yang bullish.

Chart Teknikal Bitcoin Menunjukkan Kekuatan

Berdasarkan data teknikal pada chart empat jam di TradingView, Change of Character (CHoCH) bersifat bullish di area sekitar $100.000, yang menandakan momentum akan berubah arah menjadi naik. Ketika Bitcoin terus bertahan di harga ini dan melampaui 105.000, para trader memprediksi harga akan didorong ke $120.000 pada akhir tahun.

Konfigurasi ini mencerminkan tren pasca-2018, di mana Bitcoin mengalami Oktober merah, diikuti oleh lonjakan berbulan-bulan akibat kembalinya kepercayaan investor.

Mengapa Oktober Merah Bisa Menjadi Hal Baik

Di masa lalu, bulan merah di kuartal terakhir biasanya diikuti oleh pemulihan pasar yang kuat. Setelah penurunan -3,83% pada Oktober 2018, Bitcoin memasuki periode konsolidasi yang berpuncak pada bull run 2020-2021. Siklus variasi ini mengonfirmasi dugaan bahwa November 2025 mungkin akan menjadi tahap berikutnya, dengan gagasan bahwa modal dapat kembali dialihkan ke aset digital setelah koreksi.

Proyeksi Pasar

Bitcoin berada dalam kisaran sedikit di atas $100.000, dan para trader dengan cermat menantikan breakout. Para analis memperkirakan kemungkinan rally risk-on besar bulan ini akibat data makro positif, arus masuk ETF, atau inflasi yang menurun. Jika Bitcoin menutup bulan November dengan positif, hal ini akan memperkuat tradisi jangka panjang Oktober merah yang diikuti oleh November bullish yang dapat memicu lonjakan akhir tahun.