Balchunas mengatakan saham ter-tokenisasi tidak mungkin mengganggu ETF saat SEC bersiap untuk perubahan aturan

Analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas, mengatakan bahwa saham ter-tokenisasi tidak mungkin menjadi ancaman besar bagi exchange-traded funds (ETF), bahkan ketika SEC sedang mempertimbangkan perubahan aturan yang dapat membawa saham perusahaan seperti Tesla dan Nvidia ke bursa kripto.

Balchunas menggambarkan potensi perubahan ini lebih sebagai kemudahan bagi investor aset digital daripada gangguan terhadap pasar tradisional. Ia membandingkannya dengan bagaimana ETF memberikan akses kepada investor ritel ke cryptocurrency dalam bentuk yang sudah mereka kenal.

Ia menambahkan bahwa saham ter-tokenisasi akan memberikan akses kepada trader asli kripto ke ekuitas konvensional dalam format yang mereka sukai, namun kecil kemungkinan akan menggerus pangsa pasar ETF secara signifikan.

Balchunas menulis di media sosial:

“Ini hanyalah memungkinkan para pelaku kripto untuk membeli investasi orang biasa dalam format yang mereka sukai. Hanya saja sisi ini memiliki jauh lebih banyak uang, itulah sebabnya token kemungkinan besar tidak akan mengurangi pangsa pasar ETF secara signifikan.”

Perubahan regulasi yang dirumorkan ini menyoroti bagaimana regulator AS mulai menguji persimpangan antara Wall Street dan teknologi blockchain.

Ekuitas ter-tokenisasi akan merepresentasikan saham tradisional di blockchain, menawarkan penyelesaian hampir instan, perdagangan fraksional, dan akses global, fitur-fitur yang telah lama dipromosikan sebagai keunggulan pasar berbasis blockchain.

Secara global, tokenisasi telah mendapatkan momentum seiring bank dan penyedia infrastruktur keuangan menguji sistem perdagangan dan penyelesaian berbasis blockchain.

UBS dan JPMorgan telah meluncurkan penawaran obligasi dan dana ter-tokenisasi, sementara Hong Kong dan Singapura telah memperkenalkan regulatory sandbox untuk menguji platform sekuritas ter-tokenisasi. Sementara itu, di Eropa, Deutsche Börse telah membuat kemajuan signifikan dalam penerbitan dan penyelesaian obligasi digital menggunakan DLT.

Pendukung berpendapat bahwa tokenisasi pada akhirnya dapat memodernisasi pasar modal dengan mengurangi perantara, menurunkan biaya, dan membuka akses ke lebih banyak investor. Namun, para kritikus terus mengangkat pertanyaan mengenai kustodian, kepatuhan, dan perlindungan investor.

Di AS, regulator secara historis berhati-hati, sering kali dengan alasan perlunya memastikan bahwa teknologi baru tidak merusak stabilitas keuangan atau integritas pasar.

Jika disetujui, saham ter-tokenisasi di bursa kripto akan menjadi salah satu langkah paling signifikan oleh SEC untuk menjembatani sekuritas tradisional dengan platform perdagangan berbasis blockchain. Namun, cakupan dan struktur program semacam itu masih belum jelas, dan komisi belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Artikel ini pertama kali muncul di CryptoSlate dengan judul Balchunas says tokenized stocks unlikely to disrupt ETFs as SEC gears up for rule change.