Analis: Imbal hasil obligasi AS yang tinggi dapat menunda kemakmuran AI
Jinse Finance melaporkan bahwa Joachim Klement, seorang ahli strategi di Panmure Liberum, menyatakan bahwa raksasa teknologi sedang menginvestasikan dana besar ke dalam bidang kecerdasan buatan (AI), yang mendorong kenaikan berkelanjutan pasar saham Amerika Serikat. Namun, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang kini mengancam gelombang investasi infrastruktur seperti pusat data. Tantangan utama dari tren investasi AI adalah kebutuhan dana besar yang harus diperoleh melalui pembiayaan, dan sebagian besar investasi tersebut akan bergantung pada pembiayaan utang. Sejak tahun 2023, imbal hasil obligasi jangka panjang telah meningkat secara signifikan (kecuali penurunan baru-baru ini), dan kemungkinan akan terus naik hingga tahun 2026. Hal ini akan meningkatkan biaya utang, sehingga beberapa proyek investasi menjadi tidak menguntungkan. Data menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 poin persentase pada imbal hasil obligasi jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan investasi perangkat IT turun sebesar 0,6 poin persentase, dan pertumbuhan investasi perangkat lunak turun sebesar 0,4 poin persentase. Meskipun imbal hasil obligasi yang lebih tinggi tidak sepenuhnya mematikan pertumbuhan, namun pasti akan menyebabkan perlambatan. Mengingat valuasi saat ini sudah mencerminkan ekspektasi yang terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan pasar menurunkan proyeksi laba untuk perusahaan berskala sangat besar dan saham pertumbuhan lainnya.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








