• Cathie Wood ungkap investor institusi pindahkan staking ETH ke saham seperti BMNR.
  • Robinhood beri bonus 2% untuk transfer kripto demi tarik minat pengguna.

Antrean unstaking Ethereum baru-baru ini bikin heboh. Angkanya sudah tembus 693.000 ETH, atau kalau dikonversi ke dolar, nilainya melayang di kisaran US$2,6 milyar.

Jeda waktu tunggunya pun ikut membengkak—nyaris dua minggu. Banyak yang mulai bertanya-tanya: kenapa begitu banyak pemegang ETH tiba-tiba memutuskan mencabut taruhannya dari jaringan? Jawabannya, ternyata, ada hubungannya dengan strategi baru dari para pemain besar.

Cathie Wood Soroti Arah Baru Dana Institusi Kripto

Salah satu nama yang ikut angkat bicara adalah Cathie Wood . CEO ARK Invest ini menyebut Robinhood sedang menawarkan bonus 2% bagi siapa pun yang mentransfer aset kriptonya ke platform mereka. Ini bukan diskon kecil-kecilan.

Bagi investor besar, insentif seperti ini cukup untuk memicu aksi keluar massal dari staking dan mulai berpindah ke opsi lain yang dinilai lebih “menggoda.” Tapi bukan hanya soal Robinhood.

Robinhood offering a 2% match for crypto transfers, and VCs and other investors shifting staked ETH into Treasury companies (DATs) to double their money when lockups expire. As with $MSTR $BMNR ,Treasury stocks are a way wirehouse advisors can give clients exposure to BTC and ETH. https://t.co/CzxOudBSTl

— Cathie Wood (@CathieDWood) July 26, 2025

Menurut Wood, banyak investor institusi kini mengalihkan dana ke perusahaan semacam BitMine Immersion dan SharpLink —entitas yang disebut sebagai proxy atau ‘shell’ untuk eksposur ETH. Jadi bukan staking, tapi tetap bisa nikmati hasil, bahkan lebih besar.

Di sisi lain, saham seperti Strategy dan BMNR mulai dilirik sebagai kendaraan alternatif buat para penasihat keuangan tradisional. Lewat saham ini, klien mereka bisa punya eksposur ke BTC dan ETH tanpa perlu pegang kripto secara langsung.

Jadi, seakan-akan pegang aset digital, tapi tetap main di jalur bursa saham biasa. ARK sendiri bahkan baru saja menggelontorkan dana sekitar US$116 juta sampai US$182 juta buat memborong saham BMNR. Artinya jelas: arah investasi mereka mulai geser dari platform seperti Coinbase atau Block ke perusahaan-perusahaan yang lebih terstruktur dalam hal eksposur aset digital.

Ternyata, ini bukan langkah dadakan. ARK Invest memang sudah mulai menyusun strategi baru sejak awal tahun. Pada Maret lalu, Cathie Wood memprediksi bahwa ekonomi Amerika Serikat berpeluang masuk ke fase “ledakan deflasi,” semacam pelonggaran harga pasca resesi.

Prediksi ini jadi dasar buat langkah selanjutnya: peluncuran empat ETF bertema buffer. Produk ini—ARK Q1, Q2, Q3, dan Q4 Defined Innovation ETF—dirancang supaya investor nggak terlalu babak belur waktu pasar jatuh. Intinya, kalau nilai ARK Innovation Fund (ARKK) anjlok sampai 50 persen, investor tetap aman. Tapi kalau naik lebih dari 5 persen, baru ada potensi cuan yang ditransfer ke investor.

Menariknya lagi, Wood juga mulai blak-blakan soal preferensi baru mereka. ARK kini lebih suka masuk ke entitas yang disebut sebagai “corporate shells” atau perusahaan cangkang.

Menurut Wood, model ini justru efisien karena bisa memberi eksposur kripto tanpa harus benar-benar menyentuh kripto itu sendiri. Mereka bisa nikmati hasil tinggi, tanpa ribet urusan teknis dan risiko regulasi yang menyelimuti aset digital.

Lebih lanjut lagi, strategi ini tampaknya jadi kombinasi antara kehati-hatian dan oportunisme. Di tengah gejolak pasar, ARK sepertinya sedang membangun jalur aman untuk tetap terhubung dengan potensi kripto, tapi lewat jembatan yang lebih akrab buat investor tradisional. Bisa lewat ETF buffer, bisa juga lewat saham-saham berbasis kripto seperti BMNR. Yang jelas, mereka tidak menarik diri—mereka hanya mengganti kendaraan.