• GATES dan Oasys memulai tokenisasi properti produktif senilai US$75 juta di pusat kota Tokyo.
  • Proyek ini membuka akses kepemilikan properti Jepang bagi investor global lewat blockchain Oasys.

Siapa sangka pasar properti Jepang yang dikenal konservatif justru jadi ladang eksperimen digital bernilai miliaran dolar? GATES Inc., perusahaan investasi real estat asal Jepang, telah mengguncang pasar dengan menggandeng Oasys, blockchain yang awalnya hanya dikenal di sektor game, untuk mentokenisasi properti senilai US$75 juta di jantung Tokyo.

Bukan proyek kecil—ini adalah aset nyata yang menghasilkan pendapatan, dan dalam beberapa tahun ke depan, mereka menargetkan ekspansi hingga US$200 miliar.

Kalau dulu kepemilikan properti lintas negara butuh birokrasi, notaris, dan kadang juga translator, sekarang cukup dompet Web3. Lewat tokenisasi yang difasilitasi oleh entitas luar negeri (SPV), GATES dan Oasys membuka pintu bagi investor dari mana pun untuk punya sebagian dari properti Tokyo, tanpa ribet urusan legal atau pajak yang tumpang tindih.

Semua diatur supaya tetap taat hukum, tapi efisien. Dan karena properti yang ditokenisasi ini bersifat income-generating, ada potensi imbal hasil pasif yang langsung masuk lewat sistem otomatis Oasys. Menariknya, sebagian hasil tersebut langsung diinvestasikan ulang. Efek snowball-nya lumayan menggoda.

Jepang Kendurkan Regulasi Kripto

Langkah GATES ini juga sejalan dengan perubahan sikap pemerintah Jepang terhadap aset digital. CNF sebelumnya melaporkan bahwa Jepang pada Juni lalu resmi memperkenalkan kategori “crypto intermediary” dengan lisensi yang lebih ringan dibandingkan lisensi bursa tradisional.

Di sisi lain, pemerintah juga mulai mewajibkan penyimpanan aset pengguna tetap di dalam negeri. Mereka ingin melindungi dana warga dari risiko bursa luar negeri yang bisa tiba-tiba lenyap tanpa kabar.

Lebih lanjut lagi, pada Februari lalu, FSA Jepang juga sempat merencanakan untuk mengklasifikasikan aset kripto sebagai produk keuangan . Dampaknya bisa besar: potensi pemangkasan pajak kripto dan jalan terbuka untuk ETF Bitcoin spot. Kalau semua ini terlaksana, Jepang bisa jadi salah satu pusat inovasi blockchain paling aktif di Asia—tanpa harus kehilangan kendali terhadap bursa liar yang tak punya izin resmi.

GATES sendiri bukan pemain sembarangan. Dengan pendapatan mencapai US$145 juta pada 2024 dan dua kali masuk daftar perusahaan dengan pertumbuhan tercepat versi media keuangan internasional, mereka sekarang sedang mengincar IPO di Nasdaq. Formulir F-1 sudah masuk, roadshow ke investor pun sedang berjalan. Artinya, mereka bukan cuma jual mimpi, tapi benar-benar serius masuk ke level global.

Sementara itu, Oasys mulai menunjukkan arah baru. Setelah lama dikenal sebagai jaringan gaming, kini mereka mulai masuk ke sektor aset dunia nyata (RWA) secara lebih luas. Bukan cuma properti, GATES bahkan berencana men-tokenisasi IP Jepang seperti anime, manga, dan game. Jadi jangan kaget kalau suatu hari nanti kamu bisa punya 0,0001% hak atas latar rumah Naruto atau kantor Detektif Conan.

Meski terkesan futuristik, langkah ini sebenarnya mencerminkan tren global yang lebih besar. Negara seperti Uni Emirat Arab bahkan sudah menyiapkan tokenisasi real estat senilai US$18 miliar, dan wilayah lain seperti New Jersey juga mulai mengadopsi sistem pencatatan properti berbasis blockchain.

Kalau prediksi Deloitte benar, nilai tokenisasi properti global bisa melonjak dari kurang dari US$300 miliar sekarang jadi lebih dari US$4 triliun pada 2035. GATES dan Oasys tampaknya tidak mau ketinggalan gelombang besar ini.