Meledak! Harga Bitcoin Cetak Rekor di $118K (Rp1,9 Miliar): Apa yang Mendorong Kenaikan BTC?

Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin telah menembus rekor tertingginya sebelumnya, melambung hingga $118.667 di tengah gelombang arus masuk dari institusi dan meningkatnya kepercayaan investor.

Lonjakan ini terjadi setelah akumulasi yang berkelanjutan, pasokan di bursa yang menurun, serta momentum bullish yang terbentuk di atas level resistensi kunci.

Kebijakan Amerika Serikat yang mendukung, termasuk langkah menuju cadangan nasional Bitcoin, turut mendorong reli ini.

Sementara itu, perubahan makroekonomi seperti melemahnya dolar dan ekspektasi penurunan suku bunga semakin memperkuat daya tarik Bitcoin sebagai lindung nilai, membuka peluang untuk kenaikan lebih lanjut.

Harga Bitcoin Tembus $118.000 pada 11 Juli 2025

Sumber: CoinGecko

Harga Bitcoin kembali mencetak rekor baru dengan menembus angka $118.667 atau setara dengan Rp1.913.506.472, dan kini berada di sekitar $118.221, mencatatkan kenaikan harian sebesar 6,4% dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Market Menghijau, Kenapa Pasar Crypto Naik Hari Ini (11/7/25)?

Dalam rentang 24 jam terakhir, harga BTC bergerak antara $110.768 hingga $118.667, menunjukkan volatilitas tinggi yang identik dengan momentum bullish yang kuat. Kapitalisasi pasar Bitcoin kini telah mencapai $2,35 triliun, dengan valuasi terdilusi penuh (fully diluted valuation) di angka yang sama.

Volume perdagangan dalam 24 jam terakhir juga luar biasa tinggi, yakni sekitar $81,2 miliar, mencerminkan aktivitas pasar yang sangat aktif—kemungkinan besar dipicu oleh aksi beli besar-besaran maupun likuidasi posisi short.

Permintaan Institusional Mendorong Lonjakan Harga

Salah satu pendorong utama di balik ledakan harga Bitcoin adalah lonjakan minat dari institusi. Dalam beberapa minggu terakhir, spot Bitcoin ETF mencatat arus masuk bersih bernilai miliaran dolar, mencerminkan permintaan yang kuat dari investor ritel maupun profesional.

Manajer aset seperti BlackRock , Fidelity, dan VanEck telah menjadi pemain dominan di pasar, menambah legitimasi dan mendorong aliran modal ke BTC. Hal ini tidak hanya menyerap pasokan yang ada, tetapi juga mengurangi jumlah Bitcoin yang beredar, menciptakan ketidakseimbangan penawaran-permintaan yang bullish.

Sumber: CryptoQuant

Data on-chain menunjukkan arus keluar Bitcoin yang konsisten dari bursa, menandakan bahwa semakin banyak pemegang aset memindahkan Bitcoin mereka ke cold storage alih-alih membiarkannya tersedia untuk diperdagangkan.

Pola ini sejalan dengan fase akumulasi jangka panjang yang pernah terlihat pada bull run sebelumnya. Seiring dengan berkembangnya narasi ETF dan munculnya FOMO institusional (fear of missing out), peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai digital semakin menguat, berkontribusi terhadap kenaikan harga yang berkelanjutan.

Baca juga: Altseason Index: 98% Altcoin Kalahkan Bitcoin dalam 2 Hari Terakhir – Altseason Sudah Dimulai?

Dukungan Makro & Pemicu Teknikal yang Saling Menguatkan

Kondisi makroekonomi global juga memainkan peran penting dalam lonjakan Bitcoin. Ketika bank sentral—terutama Federal Reserve—memberi sinyal kemungkinan penurunan suku bunga, minat investor terhadap aset alternatif seperti Bitcoin meningkat tajam.

Melemahnya dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi jangka panjang menjadikan BTC sebagai lindung nilai yang menarik.

Pada saat yang sama, pergerakan harga secara teknikal mengonfirmasi struktur pasar yang kuat dan bullish, dengan Bitcoin secara konsisten menembus level resistensi utama, memicu likuidasi posisi short berleverage.

Sumber: TradingView via CoinPedia

Harga BTC kini telah mencapai penghalang terakhir sebelum memasuki fase penemuan harga (price discovery) yang kuat. Saat ini, harga bergerak dalam fase tersebut namun masih memungkinkan terjadi koreksi jangka pendek. Namun, jika harga berhasil menembus batas atas kisaran ini, kemungkinan skenario bearish dapat tertunda sementara.

Indikator RSI pun belum memasuki zona overbought, yang menunjukkan bahwa token ini masih memiliki potensi bullish. Oleh karena itu, kenaikan di atas kisaran saat ini berpotensi mendorong harga hingga sekitar $130.000, yang bisa menjadi rekor tertinggi baru dalam bull run kali ini.

Secara keseluruhan, data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari $300 juta posisi short telah terlikuidasi hanya dalam satu hari, memperkuat laju reli. Selain itu, dampak psikologis dari kembalinya harga ke level tertinggi sebelumnya telah membangkitkan kembali antusiasme investor ritel, menarik peserta baru ke pasar.

Kombinasi antara kondisi makro yang mendukung dan dinamika pasar internal menunjukkan bahwa pergerakan ini bukan sekadar spekulatif, melainkan bisa menjadi fondasi dari siklus bull yang lebih luas dan berkelanjutan.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa  beli bitcoin leverage , trading  btc futures ,  eth futures  hingga  sol futures  secara mudah dari desktop kamu!

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas  jual beli bitcoin  dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Coinpedia. Bitcoin Reaches $118K Milestone— Here’s What Could Drive Prices Even Higher . Diakses pada 11 Juli 2025