Harga Bitcoin (BTC) Crash, Analis John Bollinger Beri Sinyal Bearish!
Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali diguncang dengan prediksi suram terhadap harga Bitcoin di bulan Juni 2025. John Bollinger, pencipta indikator teknikal populer Bollinger Bands, mengeluarkan peringatan yang menandai kemungkinan berakhirnya fase reli Bitcoin.
John Bollinger baru-baru ini mencuit analisis teknikal yang menunjukkan pola “Three Pushes to a High” di grafik harian BTC/USD. Pola ini terlihat ketika harga Bitcoin (BTC) menyentuh pita atas Bollinger sebanyak tiga kali, yang biasanya menandakan kondisi overbought atau jenuh beli.
Ini juga mencerminkan kegagalan breakout yang memperkuat indikasi lemahnya tekanan beli di pasar. Bollinger menyimpulkan bahwa fase reli telah berakhir dan potensi koreksi harga sedang terbuka lebar.
Sejak 23 Mei, harga Bitcoin telah turun sebesar 6,54% dan saat ini berada di atas level support Rp1,7 miliar (setara dengan $104.000). Jika momentum melemah, kemungkinan besar harga BTC akan menguji level support berikutnya di Rp1,66 miliar ($102.420).
Baca juga: Bitcoin (BTC) Berpotensi Capai $120.000 di 2025, Apa Kata Polymarket?
Penurunan di bawah level ini bisa memperkuat sentimen bearish di kalangan investor. Kondisi ini sejalan dengan prediksi John Bollinger yang mengisyaratkan risiko penurunan lebih lanjut pada Juni 2025.
Berikut adalah 5 fakta penting penurunan minat investor institusional terhadap Bitcoin (BTC):
- Volatilitas Tersirat (IV) Anjlok: IV 30 hari BTC turun ke titik terendah dalam 11 bulan terakhir. Menandakan ekspektasi pasar terhadap pergerakan harga besar semakin rendah.
- Open Interest Kontrak Futures BTC Turun Tajam: Dari Rp284,8 triliun ($17,51 miliar) menjadi Rp255,1 triliun ($15,69 miliar) dalam 5 hari. Menunjukkan likuiditas dan partisipasi pasar menurun.
- Open Interest Opsi BTC Juga Menyusut: Dari Rp77,1 triliun ($4,74 miliar) menjadi hanya Rp49,5 triliun ($3,04 miliar). Tanda bahwa trader enggan berspekulasi lebih lanjut.
- Penurunan Annualized Basis: Dari 9,18% menjadi 6,29%. Mengindikasikan margin keuntungan dari kontrak futures lebih rendah dibanding spot BTC.
- Perhatian Institusi Beralih ke Ethereum : Banyak pemain besar mulai mengalihkan alokasi dari BTC ke ETH. Menurunnya minat ini turut mendorong tekanan bearish di pasar cryptocurrency.
Dengan kondisi ini, banyak analis memperkirakan potensi anjloknya harga BTC menuju Rp1,6 miliar ($100.000) bahkan bisa lebih rendah. Jika support kritis di Rp1,67 miliar ($102.900) jebol, BTC bisa longsor ke zona Rp1,58 miliar ($97.000).

Secara teknikal, grafik harian Bitcoin menunjukkan tiga puncak harga yang lebih rendah sejak mencetak ATH di Rp1,82 miliar ($112.000). Jika harga menembus support Rp1,67 miliar, struktur pasar akan berubah menjadi bearish dalam jangka panjang.
Baca juga: Analis Crypto Ternama Prediksi Harga Solana (SOL) Bakal Capai $200, Ini Analisanya!
Hal ini berpotensi memicu koreksi lanjutan ke Rp1,61 miliar ($101.000) atau bahkan ke level psikologis Rp1,62 miliar ($100.000). Para trader sebaiknya memperhatikan support ini sebagai acuan utama untuk keputusan trading berikutnya.

Sementara itu, grafik 4 jam BTC/ USDT menunjukkan pola higher highs dan higher lows sejak 31 Mei. BTC kini diperdagangkan di kisaran Rp1,7 miliar ($104.629), usai memantul dari support jangka pendek di Rp1,69 miliar ($104.274).
Jika tren naik ini bertahan, potensi rebound ke level resistance berikutnya di Rp1,75 miliar ($107.782) masih terbuka. Namun, jika harga kembali gagal menembus resistance, tekanan jual bisa kembali meningkat.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage , trading btc futures , eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coingape. Bitcoin Price Crash Likely as Bollinger Band Creator Signals End of Rally Phase. Diakses tanggal 6 Juni 2025
- Featured Image: Generated by AI
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Rekor arus masuk kumulatif tertinggi untuk ETF Ethereum tercapai setelah 15 hari berturut-turut
Ringkasan Singkat ETF Ethereum spot yang berbasis di AS telah mengalami aliran masuk positif secara keseluruhan selama 15 hari perdagangan berturut-turut, membawa dana tersebut ke tingkat aliran masuk kumulatif tertinggi yang tercatat sejak peluncuran. ETF Bitcoin spot, yang mencapai rekor mereka sendiri pada akhir Mei, telah kehilangan lebih dari $1 miliar dalam nilai sejak saat itu.

Sinyal altcoin yang memiliki rekam jejak 90% untuk memprediksi reli sekarang berkedip

SEC Menyusun Kembali NCIUS, Mungkin Segera Menyetujui Beberapa ETF

Bisakah kontrak pintar Ethereum bertahan di tengah meningkatnya persaingan dari pesaing?

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








